Berita

Kemampuan Yang Harus Dimiliki Pranata Humas Pemerintah di Era Komunikasi Digital

Pranata humas (prahum) pemerintah, atau yang sering disebut sebagai Humas Pemerintah, adalah bagian dari fungsi komunikasi publik pemerintah yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat dan membangun citra positif pemerintah. Pranata humas pemerintah adalah individu atau tim yang bertanggung jawab atas komunikasi dan hubungan masyarakat dalam konteks pemerintahan. Tugas utama pranata humas pemerintah adalah mengelola informasi, merancang pesan, dan menjaga komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat, serta media massa. Mereka berperan dalam menyampaikan kebijakan, program-program pemerintah, dan informasi-informasi penting kepada publik dengan jelas, akurat, dan transparan.

Dalam kesehariannya dalam setiap pemerintah daerah, tugas-tugas kehumasan ini dilaksanakan oleh 2 organisasi perangkat daerah. Dua organisasi ini antara lain, Bagian/Biro Komunikasi Pimpinan dan urusan Keprotokoleran yang bertugas mengurusi persoalan komunikasi pimpinan kepada publik dan internal pemerintah dan Dinas Komunikasi dan Informatika yang bertugas mengurus persoalan komunikasi organisasi yang lebih luas (Pemerintahan Daerah). Di era post truth dan perkembangan digital media (media online, sosial media, serta adanya migrasi penyiaran digital) yang berdampak pada melimpahnya informasi, posisi Pranata Humas menjadi penting untuk menjaga citra pemerintah dan stabilitas negara.

Maka dari itu, dalam era komunikasi digital ini peran  pranata humas menjadi semakin penting dan kompleks. Ia harus memiliki keterampilan komunikasi yang kuat, pemahaman yang baik tentang isu-isu pemerintahan, kemampuan untuk bekerja dalam tekanan, dan integritas yang tinggi. Menurut penulis setidaknya ada beberapa hal yang harus menjadi sebuah kemampuan prahum pemerintah saat ini. Pertama, ia harus mampu mengembangkan konten berharga, agar supaya data yang dihasilkan dapat  lebih informatif, relevan, dan menarik untuk netizen/ warganet. Konten tersebut dapat berupa artikel, video, infografis, dan lainnya yang dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan publik. Kedua, pranata humas pemerintah harus aktif bermedia sosial, agar mampu  memahami nuansa setiap platform media sosial dan mengadaptasi pesan organisasi sesuai dengan format dan aturan setiap platform media sosial yang ada. Sebagaimana kita ketahui Indonesia adalah salah satu negara pengguna media sosial terbesar di dunia. Laporan We Are Social menunjukkan, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 167 juta orang pada Januari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 60,4?ri populasi di dalam negeri. Pranata humas dalam tugasnya harus mampu menjawab pertanyaan, mengatasi keluhan, dan berinteraksi dengan audiens secara langsung. Ketiga, ia harus memiliki kemampuan menavigasi perubahan algoritma, dinamika algoritma platform digital yang begitu tinggi mempengaruhi cara konten ditemukan dan ditampilkan. Maka dari itu Pranata humas harus selalu belajar dan beradaptasi dengan perubahan ini untuk tetap efektif dalam menyampaikan pesan. Keempat, memiliki kemampuan mengukur kinerja dan analisis seperti menganalisis data dan metrik seperti tingkat keterlibatan, pertumbuhan pengikut, dan dampak pesan organisasi di platform digital. Kelima, prahum harus mampu memahami isu privasi dan etika. Data pribadi menjadi perhatian besar, untuk Indonesia rujukannya UU Nomor 14 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pranata humas harus memahami isu privasi dan etika dalam penggunaan data dan komunikasi digital baik yang universal maupun yang diatur oleh negara melalui undang-undang yang disebutkan tadi. Mereka harus menjaga integritas dan menjalankan praktik yang menghormati privasi individu. Keenam, pranata humas pemerinta harus mampu bisa mengelola reputasi online. Ia harus bisa memastikan bahwa citra pemerintah atau pimpinan tetap positif di dunia digital. Langkah yang dilakukan adalah dengan memantau dan merespons dengan cepat berbagai masalah atau kritik yang muncul di media sosial, platform ulasan, dan situs web lainnya. Ketujuh, prahum memiliki kemampuan mengelola krisis online. Ketika krisis komunikasi muncul di media sosial atau dunia digital, ia pranata humas harus segera merespons dengan cepat dan efektif. Mereka perlu memiliki mitigasi krisis komunikasi untuk mengatasi situasi sensitif secara online dan menghindari eskalasi yang dapat merugikan reputasi organisasi dan pimpinan. Kedelapan, Pranata humas pemerintah mampu membangun hubungan dengan influencer. Relasi di dunia digital khususnya media sosial bisa dibangun melalui para pembentuk opini di platform ini yang disebut influencer. Ia memiliki pengaruh besar di media sosial dan dunia digital. Tidak salahnya prahum bekerja sama dengan influencer yang sejalan dengan nilai dan tujuan organisasi untuk mencapai audiens yang lebih besar dan jangkauan pesan yang luas. Kesembilan, Inovasi dan Eksperimen, Perkembangan dunia digital yang sangat pesat ini sering kali memerlukan pendekatan inovatif dalam komunikasi. Pranata humas harus terbuka untuk mencoba strategi baru, berpartisipasi dalam tren terbaru, dan melakukan eksperimen untuk menemukan cara terbaik untuk terhubung dengan publik.

Penulis memnyimpulkan melihat secara keseluruhan, peran pranata humas dalam era komunikasi digital menjadi lebih kompleks karena adanya berbagai platform, dinamika yang cepat, dan tuntutan untuk tetap relevan dan efektif dalam menyampaikan pesan pembangunan dan kebijakan dari pemerintah daerah dan pimpinan. Pranata humas yang berhasil di era ini perlu memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi, media sosial, psikologi audiens, serta keterampilan komunikasi dan analisis yang kuat.

Pranata humas (prahum) pemerintah, atau yang sering disebut sebagai Humas Pemerintah, adalah bagian dari fungsi komunikasi publik pemerintah yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat dan membangun citra positif pemerintah. Pranata humas pemerintah adalah individu atau tim yang bertanggung jawab atas komunikasi dan hubungan masyarakat dalam konteks pemerintahan. Tugas utama pranata humas pemerintah adalah mengelola informasi, merancang pesan, dan menjaga komunikasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat, serta media massa. Mereka berperan dalam menyampaikan kebijakan, program-program pemerintah, dan informasi-informasi penting kepada publik dengan jelas, akurat, dan transparan.

Dalam kesehariannya dalam setiap pemerintah daerah, tugas-tugas kehumasan ini dilaksanakan oleh 2 organisasi perangkat daerah. Dua organisasi ini antara lain, Bagian/Biro Komunikasi Pimpinan dan urusan Keprotokoleran yang bertugas mengurusi persoalan komunikasi pimpinan kepada publik dan internal pemerintah dan Dinas Komunikasi dan Informatika yang bertugas mengurus persoalan komunikasi organisasi yang lebih luas (Pemerintahan Daerah). Di era post truth dan perkembangan digital media (media online, sosial media, serta adanya migrasi penyiaran digital) yang berdampak pada melimpahnya informasi, posisi Pranata Humas menjadi penting untuk menjaga citra pemerintah dan stabilitas negara

Maka dari itu, dalam era komunikasi digital ini peran  pranata humas menjadi semakin penting dan kompleks .Ia harus memiliki keterampilan komunikasi yang kuat, pemahaman yang baik tentang isu-isu pemerintahan, kemampuan untuk bekerja dalam tekanan, dan integritas yang tinggi. Menurut penulis setidaknya ada beberapa hal yang harus menjadi sebuah kemampuan prahum pemerintah saat ini. Pertama, ia harus mampu mengembangkan konten berharga, agar supaya data yang dihasilkan dapat  lebih informatif, relevan, dan menarik untuk netizen/ warganet. Konten tersebut dapat berupa artikel, video, infografis, dan lainnya yang dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan publik. Kedua, pranata humas pemerintah harus aktif bermedia sosial, agar mampu  memahami nuansa setiap platform media sosial dan mengadaptasi pesan organisasi sesuai dengan format dan aturan setiap platform media sosial yang ada. Sebagaimana kita ketahui Indonesia adalah salah satu negara pengguna media sosial terbesar di dunia. Laporan We Are Social menunjukkan, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia sebanyak 167 juta orang pada Januari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 60,4?ri populasi di dalam negeri. Pranata humas dalam tugasnya harus mampu menjawab pertanyaan, mengatasi keluhan, dan berinteraksi dengan audiens secara langsung. Ketiga, ia harus memiliki kemampuan menavigasi perubahan algoritma, dinamika algoritma platform digital yang begitu tinggi mempengaruhi cara konten ditemukan dan ditampilkan. Maka dari itu Pranata humas harus selalu belajar dan beradaptasi dengan perubahan ini untuk tetap efektif dalam menyampaikan pesan. Keempat, memiliki kemampuan mengukur kinerja dan analisis seperti menganalisis data dan metrik seperti tingkat keterlibatan, pertumbuhan pengikut, dan dampak pesan organisasi di platform digital. Kelima, prahum harus mampu memahami isu privasi dan etika. Data pribadi menjadi perhatian besar, untuk Indonesia rujukannya UU Nomor 14 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pranata humas harus memahami isu privasi dan etika dalam penggunaan data dan komunikasi digital baik yang universal maupun yang diatur oleh negara melalui undang-undang yang disebutkan tadi. Mereka harus menjaga integritas dan menjalankan praktik yang menghormati privasi individu. Keenam, pranata humas pemerinta harus mampu bisa mengelola reputasi online. Ia harus bisa memastikan bahwa citra pemerintah atau pimpinan tetap positif di dunia digital. Langkah yang dilakukan adalah dengan memantau dan merespons dengan cepat berbagai masalah atau kritik yang muncul di media sosial, platform ulasan, dan situs web lainnya. Ketujuh, prahum memiliki kemampuan mengelola krisis online. Ketika krisis komunikasi muncul di media sosial atau dunia digital, ia pranata humas harus segera merespons dengan cepat dan efektif. Mereka perlu memiliki mitigasi krisis komunikasi untuk mengatasi situasi sensitif secara online dan menghindari eskalasi yang dapat merugikan reputasi organisasi dan pimpinan. Kedelapan, Pranata humas pemerintah mampu membangun hubungan dengan influencer. Relasi di dunia digital khususnya media sosial bisa dibangun melalui para pembentuk opini di platform ini yang disebut influencer. Ia memiliki pengaruh besar di media sosial dan dunia digital. Tidak salahnya prahum bekerja sama dengan influencer yang sejalan dengan nilai dan tujuan organisasi untuk mencapai audiens yang lebih besar dan jangkauan pesan yang luas. Kesembilan, Inovasi dan Eksperimen, Perkembangan dunia digital yang sangat pesat ini sering kali memerlukan pendekatan inovatif dalam komunikasi. Pranata humas harus terbuka untuk mencoba strategi baru, berpartisipasi dalam tren terbaru, dan melakukan eksperimen untuk menemukan cara terbaik untuk terhubung dengan publik.

Penulis memnyimpulkan melihat secara keseluruhan, peran pranata humas dalam era komunikasi digital menjadi lebih kompleks karena adanya berbagai platform, dinamika yang cepat, dan tuntutan untuk tetap relevan dan efektif dalam menyampaikan pesan pembangunan dan kebijakan dari pemerintah daerah dan pimpinan. Pranata humas yang berhasil di era ini perlu memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi, media sosial, psikologi audiens, serta keterampilan komunikasi dan analisis yang kuat.